Jakarta, 18 Juli 2022 – Selama empat hari berturut-turut, mulai dari 14 hingga 17 Juli 2022, PT. Penguin Indonesia menjadi salah satu perusahaan yang ikut berpartisipasi dalam ARCH:ID 2022. Pameran ini dilaksanakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang Selatan.
ARCH:ID atau Indonesia Architecture Conference & Exhibition, merupakan pameran arsitektur terbesar di Indonesia. Pamerain ini bertujuan sebagai dialog berkelanjutan antara Arsitek serta pelaku industri bahan bangunan dan konstruksi.
Sedikitnya sekitar 12.300 pengunjung memadati area pameran. Pada hari pertama dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Sementara pada hari terakhir, terlihat dihadiri Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan.
Kolaborasi Penguin Indonesia di ARCH:ID 2022
Pada pameran ini, Penguin Indonesia berkolaborasi dengan Budi Pradono selaku Architect Urban Designer. Kolaborasi ini berupa mengkreasikan booth Penguin dengan tema Fortress Europe dan IAI Award Featured Exhibition dengan tema Incubator. Fortress Europe, merupakan representasi dari fenomena krisis yang dipicu oleh perang antara Rusia dan Ukraina.
Instalasi Fortress Europe dibuat dari Road Barrier atau Pembatas Jalan Penguin, yang jika ditumpuk dapat difungsikan menjadi kabin dan rumah sebagai bagian dari respon post-pandemic culture.
Tujuan dari instalasi tersebut, yaitu pemanfaatan produk atau material dalam persiapan menghadapi krisis energi maupun perubahan iklim yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Bentuk kolaborasi lainnya, yaitu Incubator atau Cabin Unit. Kolaborasi ini merepresentasikan self-distancing atau karantina mandiri, sebagai visi baru untuk berkomunikasi dengan orang lain maupun alam.
Dibuat dari Tangki Air Penguin, Incubator dapat difungsikan sebagai fasilitas sosial untuk generasi muda penggerak ekonomi baru.
Kedua desain tersebut sukses menarik perhatian para pengunjung, sehingga meningkatkan brand awareness terhadap keseluruhan produk Penguin beserta kualitasnya yang kuat, tahan lama, dan ramah lingkungan.
Selain itu, pengunjung diharapkan dapat memiliki kesadaran atas pentingnya suatu kebiasaan yang mengacu pada efisiensi dalam menggunakan sumber daya alam dan energi. Bahkan, memberikan nilai baru terhadap pengalihan fungsi atas material yang sudah ada dan pernah terpakai di sekitar kita.