Jakarta, 3 Mei 2021- Toren atau biasa disebut tandon air ternyata memiliki manfaat lain selain untuk menampung air bersih. Sekelompok warga pengelola Green House di RW10 Perumahan Regency Blok.G, Kecamatan Serang Baru, Bekasi, Jawa Barat memanfaatkannya untuk pengairan kebun hidroponik.
Toren atau tandon air 1.000 liter sebanyak 3 unit yang diberikan oleh PT Penguin Indonesia dimanfaatkan untuk menampung air nutrisi pada sistem Hidroponik NFT (Nutrient Film Technique). Sistem Hidroponik NFT sendiri merupakan metode budidaya hidroponik dengan cara merendam akar tanaman di air nutrisi yang tersirkulasi terus menerus oleh pompa tanpa menggunakan timer.
Ketua pengelola Green House Perumahan Regency Blok.G, Suwaji (41 tahun) menjelaskan penggunaan toren pada sistem hidroponik NFT ini memiliki beberapa keunggulan dibanding bak beton.
“Keunggulan utamanya, sih, karena toren Penguin ini bebas lumut, soalnya lumut dalam bak penampungan itu bisa menyumbat aliran air nutrisi,” paparnya.
Suwaji menjelaskan, aliran air nutrisi yang tersumbat dapat membuat pertumbuhan tanaman terhambat, bahkan mati.
“Pernah aliran air hanya mati 30 menit, akhirnya satu talang kangkungnya jadi kerdil,” sambungnya.
Tak hanya itu, menurutnya, menggunakan toren membuat tanaman lebih sehat. Sebab suhu air dalam toren lebih stabil berkat lapisan insulasi. Sehingga air nutrisi tidak rusak terkena sinar matahari. Suhu air nutrisi lebih stabil karena ada lapisan insulasi pada dinding tangki.
Terakhir, air nutrisi lebih bebas penyakit karena lapisan dalam toren terdapat teknologi silver ion yang dapat mengurangi pertumbuhan kuman dan jamur.
Selanjutnya, Suwaji mengaku jika menggunakan toren atau tandon, instalasinya lebih praktis dan mudah dipindahkan jika terjadi masalah.
“Juga, kalau pakai toren enggak perlu bikin tutup bak penampungan lagi untuk menghindari jentik nyamuk dan kotoran masuk,” lanjutnya.
Panen 500kg Sayur
Sebagai hasil, Suwaji dan anggota pengelola Green House sudah memanen 500 kg sayuran hidroponik dengan kualitas yang sangat baik. Hasil panen tersebut utamanya untuk dibagikan kepada 300 Kartu Keluarga disana. Mengingat, latar belakang dibuatnya Green House tersebut adalah bagian dari program Kampung Tangguh Jaya yang ditujukan untuk menjaga ketahanan pangan di masa pandemi.
Kampung Tangguh Jaya sendiri merupakan program yang diinisiasi oleh Polda Metro Jaya. Karena Kampung Tangguh ini berbasis RW, maka saat ini sudah ada 1.021 RW yang memiliki Kampung Tangguh di wilayah hukum Polda Metro Jaya, termasuk Kampung Tangguh Jaya Perumahan Regency Blok G yang dikelola oleh Suwaji dan anggota lainnya.