Banjir masih menjadi bencana yang sering melanda Indonesia. Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Indonesia mencatatkan 834 kejadian banjir sepanjang 2024. Penyebabnya, karena tingginya curah hujan dan perubahan iklim yang ekstrem. Meski banjir terjadi hampir setiap tahun, dampaknya tetap terasa berat. Misalnya seperti gangguan kesehatan, kerusakan properti dan infrastruktur, terbatasnya aktivitas, hingga kelangkaan air bersih.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengambil langkah antisipasi, terutama dalam mencegah krisis air bersih. Sebab, banjir dapat mencemari sumber air bersih dengan membawa berbagai material dan kontaminan yang menimbulkan penyakit. Selain itu, banjir juga dapat merusak sistem distribusi dan infrastruktur sumber air bersih, sehingga membuat akses air bersih terputus.
Langkah apa Saja yang Dapat Dilakukan untuk Antisipasi Krisis Air Bersih?
Mengutip dari Kumparan dan sumber lainnya, berikut di bawah ini langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi krisis air bersih.
1. Menghemat Penggunaan Air Bersih
Menghemat konsumsi air bersih sehari-hari dapat menjadi langkah proaktif mengantisipasi krisis air bersih. Salah satunya dengan mematikan keran air ketika tidak digunakan. Meski sederhana, hal ini dapat mencegah pemborosan air dan menjaga ketersediaan stoknya di rumah.
Namun, kegiatan mematikan keran terkadang juga sulit dilakukan, salah satunya karena lupa. Oleh karena itu, Anda bisa menggunakan aksesoris tambahan, otovalv. Otovalv merupakan katup cerdas yang bekerja dengan memanfaatkan tekanan permukaan air. Ketika air menyentuh bagian bawah membran katup, otovalv secara presisi menutup aliran masuk. Alhasil, tak ada air yang terbuang sia-sia.
2. Bijak Menggunakan Air Bersih
Selain konsumsi air bersih harian dengan secukupnya, Anda juga disarankan bijak dalam penggunaannya. Misalnya, pisahkan penggunaan air untuk konsumsi dan non-konsumsi. Air konsumsi digunakan untuk minum, memasak, dan kebersihan tubuh. Sementara untuk air non-konsumsi seperti untuk menyiram tanaman, Anda bisa menggunakannya dari air cucian beras.
Bijak dalam menggunakan air bersih dapat membantu Anda memastikan stabilitas air bersih di rumah tetap aman. Langkah ini juga dapat membantu Anda mencegah krisis air bersih ketika terjadi keadaan darurat.
3. Tidak Membuang Sampah di Sekitar Saluran Air Bersih
Sampah yang menumpuk di sekitar saluran air bersih dapat menyebabkan penyumbatan dan pencemaran. Hal ini tidak hanya merusak kualitas air, yang menyebabkannya tidak layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, juga akan berdampak pada ketersediaan air bersih.
Publikasi PDAM Info yang bersumber dari Kementerian LHK menyebutkan sekitar 60% sampah di Indonesia berakhir di sungai atau laut. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk menjaga kebersihan saluran air bersih. Dengan demikian, Anda dapat mengantisipasi terjadinya kekurangan air bersih.
4. Memasang Sistem Penampungan Air Hujan
Memasang sistem pemanenan air hujan (PAH) dapat menjadi langkah preventif untuk memastikan stok air bersih di rumah, terutama ketika banjir. Mengingat banjir kerap disebabkan karena hujan lebat yang berkepanjangan, Anda dapat memanfaatkan sistem ini untuk memanen air hujan, sehingga mengurangi ketergantungan pada penyedia air bersih. Sebab ketika terjadi bencana banjir, sering kali sistem distribusi air mengalami kendala.
Selain dapat menghemat biaya pemakaian air hingga 50% atau sebagai alternatif pasokan air, sistem ini juga meminimalisir terjadinya genangan atau banjir. Hal ini dikarenakan air hujan akan ditampung terlebih dahulu sebelum mengalir ke saluran drainase.
Baca selengkapnya mengenai sistem penampungan air hujan di sini.
5. Menggunakan Toren untuk Stok Air Bersih
Selain memenuhi kebutuhan air bersih, toren atau dikenal dengan tangki air juga berguna untuk mengantisipasi krisis air bersih saat keadaan darurat. Hal tersebut mengingat toren juga berfungsi sebagai penyimpanan cadangan air bersih.
Namun, pastikan Anda memilih toren air yang berkualitas. Dengan toren yang berkualitas, Anda tidak hanya menjamin fungsinya sebagai penyimpanan cadangan air bersih, tetapi juga menjaga kebersihan dan kehigienisan air seperti di bawah ini.
Toren Penguin Solusi Penampungan Air yang Berkualitas
1. Terdapat Perlindungan Antimikroba
Perlindungan antimikroba dalam toren berguna untuk mencegah bakteri dan jamur berkembang biak. Dengan teknologi ActiveGuard+, toren air Penguin efektif mengurangi bakteri dan jamur hingga 99,99%. Hasilnya, air dalam tangki Penguin akan tetap terjaga kebersihannya, sehingga aman digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
2. Terdapat Perlindungan Bebas Lumut
Selain antimikroba, tangki air Penguin juga sudah dilengkapi perlindungan bebas lumut dengan teknologi Light-Proof. Teknologi ini menjamin dinding kedap cahaya, sehingga mencegah sinar matahari masuk ke dalam toren. Dengan tidak adanya sinar matahari yang masuk, maka toren dapat terhindar dari pertumbuhan lumut.
3. Dilapisi Perlindungan UV
Toren air Penguin juga dilengkapi dengan teknologi Ultrashield, sehingga toren tidak mudah getas atau retak meski di bawah paparan sinar matahari dan cuaca ekstrem. Bahkan, teknologi perlindungan UV26 ini juga memungkinkan warna tangki air tetap terlihat cerah.
Dilengkapi berbagai pilihan warna dan garansi hingga 38 tahun untuk menjamin ketahanan jangka panjang, toren air Penguin hadir sebagai solusi tepat untuk menjaga stabilitas air bersih di rumah Anda. Dapatkan produknya di toko bangunan terdekat atau official store Tokopedia dan Shopee Penguin Indonesia.